MIKROORGANISME AIR TAWAR DAN KEISTIMEWAAN
Tugas Paper Dasar-dasar Mikrobiologi
MIKROORGANISME
AIR TAWAR DAN KEISTIMEWAAN
a.
Pseudomonas Sp
Merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu
mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri
Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon
membutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas sp
dengan senyawa hidrokarbon.
Kerajaan : Bacteria
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Protozoa secara umum dapat dijelaskan
bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. [1] .Protozoa merupakan kelompok lain
protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan
protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di
bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae
dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta,
selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat
mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan
untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien
komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum
protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang
tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma.
Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara
algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih
besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak
berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat
bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir
karena tidak dapat membentuk badan buah.
Lingkungan
Perairan Tawar
Pada
umumnya lingkungan perairan tawar lebih banyak mengandung nutrien jika
dibandingkan dengan lingkungan perairan laut. Lingkungan perairan tawar dibagi
menjadi 2 kategori yaitu :
1. habitat lentik contoh : danau, kolam
2. habitat lotik contoh : mata air, sungai
3. Lingkungan Perairan Payau
Merupakan
daerah transisi antara perairan tawar dan laut: Mikroorganisme yang hidup di
perairan payau antara lain : Vibrio, Psedomonas, Bacillus, Chromobacterium,
Cyanobacteria, anggota actinomycetes, algae, protozoa, dan virus.
KEISTIMEWAAN
Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan
dalam berbagai bidang kehidupan, saperti bidang pertanian, kesehatan, dan
lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain sebagai berikut:
Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme
dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2,
siklus nutrien, dan peternakan hewan. Nitrogen bebas
merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini hanya dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan khususnya melalui akar.
Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya
mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa genus
bakteri secara sinergetik.
Dalam
Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa genera bakteri yang hidup
dalam tanah (misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum)
mampu untuk mengikat molekul-molekul nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa
pembentuk tubuh mereka, misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka timbullah
zat-zat hasil urai seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak).
Sebagian dari amoniak terlepas ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan
oleh beberapa genus bakteri (misalnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus)
untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang lain
untuk memperoleh energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan
oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob.
Peristiwa seluruhnya disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit
menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
Proses nitrifikasi ini dapat ditulis
sebagai berikut:
2NH3 + 3O2
Nitrosomonas, Nitrosococcus 2HNO2 + 2H2O +
energi
2HNO2 + O2 Nitrobacter 2HNO3
+ energi
Selain itu, mikroorganisme ini juga dapat digunakan
sebagai agen pembusuk alami, yang akan mendekomposisi sampah-sampah organik
menjadi materi inorganik sehingga dapat mengurangi kuantitas sampah,
menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan (Anonim a,
2006). Seorang peneliti dari Amerika Serikat yaitu Waksman telah
menemukan mikroorganisme tanah yang menghasilkan streptomisin, yaitu bakteri Streptomyces
(Dwidjoseputro, 2005).
1. Bidang makanan dan industri
Beberapa bahan makanan yang sampai saat ini dibuat dengan menggunakan
mikroorganisme sebagai bahan utama prosesnya, misalnya pembuatan bir dan
minuman anggur dengan menggunakan ragi, pembuatan roti dan produk air susu
dengan bantuana bakteri asam laktat, dan pembuatan cuka dengan bantuan bakteri
cuka.
Pengolahan kacang kedelai di beberapa
negara banyak yang menggunakan bantuan fungi, ragi, dan bakteri bakteri asam
laktat. Bahkan asam laktat dan asam sitrat yang dalam jumlah besar diperlukan
oleh industri bahan makanan masing-masing dibuat dengan bantuan asam laktat dan
Aspergillus niger (Darkuni, 2001). Beberqapa kelompok mikroorganisme
dapat digunakan sebagai indikator kualitas makanan. Mikroorganisme ini merupakan
kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu,
yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat
mengintroduksi organisme hazardous (berbahaya) dan menyebabkan proliferasi
spesies patogen ataupun toksigen. Misalnya E. coli tipe I, coliform dan
fekal streptococci digunakan sebagai indikator penanganan pangan secara tidak
higinis, termasuk keberadaan patogen tertentu. Mikroorganisme indikator ini
sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada pangan dan air.
Tidak semua mikroba yang ada dapat digunakan dalam industri. Menurut
Kusnadi, dkk (2003) mikroorganisme industri merupakan organisme yang dipilih
secara hati-hati sehingga dapat membuat satu atau banyak produk khusus. Bahkan
jika mikroorganisme industri merupakan salah satu yang sudah diisolasi dengan
teknik tradisional, mikroorganisme tersebut menjadi organisme yang sangat
termodifikasi sebelum memasuki industri berskala besar. Sebagian besar
mikroorganisme industri merupakan spesialis metabolik yang secara spesifik
mampu menghasilkan metabolit tertentu dalam jumlah yang sangat besar pula.
Untuk mencapai spesialisasi metabolik tinggi tersebut, strain industri diubah
secara genetika melalui mutasi dan rekombinasi.
1. Bidang kesehatan
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam
bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat
dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan
obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba
menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat sebagai obat untuk
mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium
yang pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan
antibiotika penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari
berbagai jenis mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai
penyakit. Selain untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan mikrorganisme juga
dapat digunakan sebagai agen pembusuk di dalam
saluran pencernaan alami, yang turut membantu mencerna makanan di dalam saluran
pencernaan.
1. Bidang lingkungan dan energi
Mikroorganisme ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar hayati (metanol
dan etanol), bioremediasi, dan pertambangan. Selain itu, mikroorganisme yang
ada di lingkungan berperan dalam perputaran/siklus materi dan energi terutama
dalam siklus biogeokimia dan berperan sebagai pengurai (dekomposer).
Mikroorganisme tanah berfungsi merubah senyawa kimia di dalam tanah, terutama
pengubahan senyawa organik yang mengandung karbon, nitrogen, sulfu, dan fosfor
menjadi senyawa anorganik dan bisa menjadi nutrien bagi tumbuhan.
Mikroorganisme pada lingkungan alami juga dapat digunakan sebagai indikator
baik buruknya kualitas lingkungan, baik perairan ataupun terestrial.
1. Bidang bioteknologi
Kemajuan bioteknologi, tak terlepas dari peran mikroba.Karena
materi genetika mikroba sederhana, sehingga mudah dimanipulasi untuk disisipkan
ke gen yang lain. Disamping itu karena materi genetik mikroba dapat berperan
sebagai vektor (plasmid) yang dapat memindahkan suatu gen dari kromosom
oganisme ke gen organisme lainnya (Anonim b, 2007). Misalnya terapi gen pada
penderita gangguan liver. Terapi ini dapat dilakukan secara ex-vivo maupun
in-vivo.
Dalam terapi gen ex vivo, sel hati (misalnya) dari pasien
yang hatinya telah mengalami kerusakan dipindahkan melalui pembedahan dan
perawatan. Kemudian melalui terapi gen akan menyalurkannya dengan menggunakan
vektor. Sel-sel hati yang dirubah secara genetik kemudian akan
ditransplantasikan kembali dalam tubuh pasien tanpa khawatir akan kegagalan
dari proses pencangkokan jaringan tersebut karena sel-sel ini pada awalnya
berasal dari pasien.
Strategi terapi gen in vivo meliputi pemasukan gen ke dalam
jaringan dan organ di dalam tubuh tanpa diikuti oleh pemindahan sel-sel tubuh.
Tantangan utama dalam terapi gen in vivo adalah pengiriman gen hanya terjadi
pada jaringan yang diharapkan dan tidak terdapat pada jaringan yang lain. Pada
terapi ini, virus digunakan sebagai vektor untuk pengiriman gen (Thieman,
2004).
0 komentar:
Posting Komentar