Sabtu, 26 November 2011

Analisis Isi Saluran Pencernaan Ikan Tambakan


I.                   PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang

Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Akan tetapi, pada jenis ikan Channa organ saluran pencernaan antara lambung dan intestinumnya terdapat pyloric caeca. Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai gigi yang berperan untuk mambantu mendapatkan makanan. (Pulungan, 2006)
        Secara garis besarnya ikan dapat dibedakan menjadi golongan predator, grezer, pemikat, penyumpit, penunggu atau pemalas penyaring makanan dan parasit berdasarkan cara makanannya (Lagler et al, 1977). Umumnya ikan-ikan yang memakan binatang makroskopis mempunyai adaptasi tertentu. Mempunyai gigi pencengkaram yang berkembang dengan baik.
Berdasarkan pertimbangan itulah praktikum dilaksanakan agar praktikan dapat melihat susunan saluran pencernaan, bentuk mulut dan gigi, bentuk dan ukuran lambung serta intestinum yang dimiliki setiap jenis ikan bervariasi,  bentuk insang, serta ukuran saluran pencernaan, sehingga menyebabkan setiap spesies ikan cara mengambil dan mendapatkan makanan bervariasi.

1.2. Tujuan dan Manfaat
           Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini yaitu dapat mengamati isi kandungan saluran pencernaan, juga mengamati bentuk, posisi dan ukuran bukaan mulut, bentuk insang, susunan saluran pencernaan dan ukuran saluran pencernaan dari suatu spesies ikan.
    Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat mengetahui apakah ikan yang di amati itu termasuk ikan yang tergolong karnivor, herbivor maupun herbivor dengan melihat kandungan yang di makan ikan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA




Ikan tambakan termasuk kedalam Pisces, Subclas Teleostei, Ordo Perciformes, Subordo Anabantoidei, Famili Helostomatidae, Genus Helostoma, Spesies Helostoma temmincki  (Kottelat et al, 1993). Sedangkan (Saanin ,1984) mengatakan ikan tambakan masuk kedalam ordo Labyrinthici, Subordo Anabantoidei, Famili Anabantidae, Genus Helostoma, Spesies Helostoma temmincki.
Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) bentuk tubuhnya compressed, kepala kepala kecil, mulut terdapat diujung kepala (terminal). Pada sudut mulut terdapat dua sungut posisi sudut perut terdapat sirip dada adalah abdominal. (Kottelat. A.J.et al 1993)
         Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian yaitu : saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria). Saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, kerongkongan, esophagus, lambung serta usus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan kantung empedu. Lambung dan usus juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan (Mudjiman, 2001 dan Putra et al., 2001).
        Mulut pada ikan dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibula), diantara kedua rahang tersebut terdapat rongga mulut (cavum oris) (Putra et al., 2001). Pencernaan secara mekanik di mulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan, kemudian dilanjutkan kebagian lambung dan usus yaitu dengan aanya gerakan-gerakan atau kontraksi otot pada bagain tersebut. Pencernaan secara mekanik yang terjadi di lambung dan usus akan terjadi secara lebih efektif karena adanya bantuan aktivitas cairan digestif. Pencernaan secara kimiawi di mulai di bagian lambung. Hal ini disebabkan karena cairan digestif yang berperan dalam pecernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di bagian lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan pada usus. (Affandi et al., 1992).
          Menurut Bond (1987) esophagus berbentuk pendek dan fleksibel (dapat membesar) terdiri dari dua lapisan otot yaitu lapisan otot memanjang (longitudinal) dan lapisan otot membulat (circular) dan banyak terdapat kelenjar-kelenjar lendir, terdapat kelenjar gastric serta sebagian ikan esofagusnya bersambungan dengan pundi gas (fisostom).
       Ukuran lambung sangat berpengaruh terhadap daya tampung ikan tersebut menampung makanan yang masuk. Lambung nerupakan tempat dimulainya proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim-enzim sesuai dengan pendapat Bond (1987) lambung merupakan tempat untuk menyimpan makanan dan proses permulaan dari pencernaan dengan mencampurkan bahan makanan yang ditelan dengan lelehan gastrik dan organ ini dapat membesar dan mengembang atau mengecil sesuai dengan makanan yang dimakannya.

III. BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat

            Praktikum biologi perikanan berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2011 pada pukul 10.30-13.00 WIB. Dilaksanakan di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu saluran pencernaan ikan Tambakan. Sedangkan alat yang digunakan yaitu wadah tempat meletakkan saluran pencernaan, pena untuk penulisan data, pensil untuk menggambar, mikroskop untuk membantu dalam mengamati isi dari saluran pencernaan (lambung dan usus), penghapus untuk menghapus, objek glass untuk meletakkan sampel di bawah mikroskop, tabung glass untuk mengukur volume makanan, cawan petri untuk meletakkan isi makanan yang telah dikeluarkan, rol ukuran 30 cm untuk mengukur panjang dari tubuh ikan, kain lap untuk kebersihan dan buku laporan praktikum sementara untuk hasil pengamatan sementara.

3.3. Metode Praktikum

    Metode yang digunakan yaitu metode volumetrik yakni mengukur volume makanan yang terdapat dalam setiap saluran pencernaan ikan. Selain itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum Biologi Perikanan, serta buku-buku literatur yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.
3.4. Prosedur Praktikum

Dalam melakukan praktikum ikan yang dijadikan objek praktikum terlebih dahulu dibersihkan kemudian diletakkan di atas nampan. Amati saluran pencernaan tersebut  kemudian gambarlah ikan yang dipraktikumkan dengan baik, kemudian ukur panjang dari saluran pencernaannya, dan identifikasi jenis makanan alami yang terdapat dalam saluran pencernaan (lambung dan intestinum) dengan cara melihat di mikroskop kandungan yang terdapat di dalam saluran percernaan ikan tambakan  tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN







4.1. Hasil
               Ikan tambakan masuk kedalam ordo Labyrinthici, Subordo Anabantoidei, Famili Anabantidae, Genus Helostoma, Spesies Helostoma temmincki.
            Jenis-jenis makanan alami ikan yang ditemukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Jenis Makanan
Tetes 1
Tetes 2
Tetes 3
Tetes 4
Tetes 5
Tetes 6
Tetes 7
Tetes 8
Tetes 9
Tetes 10
Cocconcus pediculus
5
2
3
5
6
1
-
4
7
1
Tolypothrix
-
3
1
7
5
4
3
1
2
-
Diatoma vulgare
2
1
6
4
3
2
1
-
3
-
Chlimocodium
-
2
4
8
-
7
9
-
2
1
Merismopedia minuta frithsch
3
4
6
7
8
10
-
1
-
-
Glococystus vesiculosa naog
-
5
1
2
4
-
3
5
4
3

Tabel 1. Jumlah Jenis makanan ikan Tambakan
Metode Volumetrik yaitu :
v  Cocconcus pediculus                            =  62,8333 ml
v  Tolypothrix                                           =  56,3333 ml
v  Diatoma vulgare                                  =  49,8333 ml
v  Chlimocodium                                      =  71,5000 ml
v  Merismopedia minuta frithsch              =  84,5000 ml
v  Glococystus vesiculosa naog                =  58,5000 ml
            Jadi makan utama ikan tambakan tersebut yaitu Merismopedia minuta frithsch.      
                        Tabel 2. Jenis-jenis makanan pada ikan Tambakan
Cocconcus pediculus
Tolypothrix
Diatoma vulgare
Chlimocodium
Merismopedia minuta frithsch
Glococystus vesiculosa naog

4.2. Pembahasan
Ikan tambakan yang diamati mempunyai usus yang jauh lebih panjang dari ukuran tubuhnya dikarenakan ikan Tambakan adalah termasuk ikan herbivora,dari pratikum tersebut kami mengambil 6 jenis contoh makanan, dan metode yang digunakan adalah metode volumetric. Jenis makanan yang utama ikan tambakan adalah Merismopedia minuta frithsch.
         Ikan herbivor tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut untuk menyaring phytoplankton dari air. Ikan herbivor tidak mempunyai lambung yang sesungguhnya, lambung hanya merupakan bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat, mengekskresi asam, mudah mengembang terdapat di bagian muka alat pencerna makanannya. Ususnya panjang berliku-liku dan berdinding tipis. 
          V.                KESIMPULAN DAN SARAN



5.1.Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan diketahui bahwa ikan Tambakan (Helostoma temminckii) tergolong kedalam ikan herbivora yaitu jenis ikan yang memakan tumbuhan. Hal itu dapat diketahui dari panjang saluran pencernaan yaitu  panjang salurannya lebih panjang dari panjang tubuh ikan tambakan yang diamati.


5.2. Saran

          Dari praktikum yang telah dilaksanakan hendaknya perlu memperhatikan yakni keadaan saluran pencernaan yang telah diawetkan hendaknya dalam keadaan baik agar waktu diteliti dapat dilakukan dengan baik pula. Para praktikan juga harus hati-hati terutama pada waktu penulisan data yang menyangkut perhitungan. Selain itu sebelum melakukan praktikum para praktikan hendaknya sudah menguasai bahan-bahan materi yang akan dipraktikumkan sehingga memudahkan untuk pemahamannya waktu praktikum.















0 komentar:

Posting Komentar